Bukan hanya
putih yang menjadi sifat wajah sang bidadari, tetapi juga cantik jelita. Wanita
di dunia terkadang putih, tetapi tidak cantik jelita. Berbeda dengan bidadari,
ia dilukiskan oleh Allah ‘Azza wa Jalla melalui firman-Nya sebagai “Hisan
(cantik jelita)” (ar-Rahman
[55]: 70).
Al-Alusi rahimahullah bertutur :”Hisan ialah
cantik dan indah, baik fisik maupun akhlaknya.”
Ibnul-Qayyim
rahimahullah menggambarkan kecantikan
dan keindahnya dalam seuntai bait berikut :
Bidadari cantik jelita
Sungguh amat sempurna rupa dan
fisiknya
Di antara wanita yang paling
cantik menawan
Begitulah
kecantikan wajah dan keindahan bidadari secara umum. Jika kita merinci
bagian-bagian wajahnya, maka akan kita dapati sifat-sifatnya yang sangat
mengagumkan, karena masing-masing bagiannya memiliki kecantikan dan keindahan
yang membentuk wajah yang sangat ayu rupawan.
Manakala suami-suami
mereka pergi ke pasar surga, maka ketika para suami itu pulang wajah-wajah
mereka bertambah indah rupawan.
Disebutkan
dari Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Di dalam surga ada pasar yang
dikunjungi oleh para penghuninya setiap hari Jumat. Lalu berhembuslah angin
utara menerpa wajah-wajah dan pakaian mereka sehingga mereka bertambah indah
dan tampan. Lalu mereka pulang menemui istri-istrinya dalam keadaan tambah
tampan. Istri mereka berkata, ‘Wallahi, kakanda tambah tampan.’Mereka
menimpali:’Demi Allah! Kalian pun sekarang benar-benar tambah indah rupawan’.”6
6. Diriwayatkan oleh Muslim, nomor 2833
Sumber :
Buku Indahnya bidadari surga hal 11-12 oleh Jamal Abdurrahman terbitan Robbani
Press

Tidak ada komentar:
Posting Komentar